Sabtu, 30 April 2011

Menemukan Islam Melalui Keindahan part I

Ngomongin soal Islam, kita kan sudah tahu bahwa Islam itu cinta akan keindahan. Lalu maksudnya menemukan Islam melalui keindahan? Ini maksudnya adalah seseorang yang menemukan Islam melalui keindahan yang ada pada Islam. Siapa tuh? Ia adalah seorang muallaf. Muallaf itu? Muallaf adalah orang yang masuk agama Islam. Apa sih keindahan yang ditemuinya dalam Islam? Terus bagaimana ceritanya dia bisa masuk agama Islam? So, let's we read his story!

Pada suatu hari di bulan Ramadhan, ada sebuah kapal barang yang sudah uzur berbendera Yugoslavia baru tiba di Casablanca, Maroko setelah berlayar dari Amerika Serikat. Di kapal itulah Mohamed Zakariya. Begitu tiba di Maroko, ia melihat seorang lelaki tua sedang melintas di pelabuhan. Langsung ia pun mengikuti lelaki tua itu yang pada akhirnya masuk ke masjid untuk berbuka puasa. Ternyata Mohamed Zakaria, pria berkulit putih kelahiran Ventura, 69 tahun lalu itu gak bisa ikut masuk ke masjid karena ia non muslim. Ia pun kecewa berat, dan akhirnya dia menghabiskan malam di sebuah kedai kopi.

Waktu kecil, Zakaria diasuh oleh kerabatnya. Ayahnya dipanggil membela negara wakyu Perang Dunia II, sedangakan ibunya menderita tuberkulosis. Setelah perang berakhir, ayahnya mendapat pekerjaan sebagai sutradara di Hollywood. Ekonomi keluarganya pun berangsur membaik dan mereka mendapat posisi yang terhormat di masyarakat.Seharusnya  Zakariya bisa menjalani hidup seperti remaja lainnya di lingkungannya. Tapi ia malah muak dengan lingkungan sekitarnya yang penuh kepalsuan. Ia pun memilih nongkrong di jalanan Los Angles dengan kelompok pengamen ngentrik. Di sekolah ia bergabung dengan geng berandalan. Suatu saat, ia pernah mematahkan gigi temannya dengan rantai.
Ia pun diusir dari kelas setelah kejadian itu. Ia merasa menjijikkan bahwa pernah melakukan hal itu.. Ketika berulang tahun yang ke-18, Zakariya pergi dari rumah dan tinggal di sebuah bengkal dekat Malibu. Dia mendapat pekerjaan di pabrik komponen pesawat terbang. Gak lama di sana, rasa bosan akhirnya datang. Zakariya muda pun menjadi pecandu minuman keras. Dalam kebosanannya, dia merasa butuh petualangan. Seorang agen perjalanan menyarankannya agar jalan-jalan ke Maroko. Apalagi waktu itu ada kapal barang Yugoslavia yang bersedia mengantar dengan biaya 50 dolar AS aja.

Perjalanan pulang dari Casablanca ke New York juga menggoreskan kesan mendalam bagi Zakariya. Kapal barang yang sudah tua itu terjebak badai di perairan Atlantica. Ombak tinggi mengahantam dan mesin kapal rusak. Zakariya dan para anak buah kapal terombang-ambing di laut selama beberapa hari.Kapal yang mesinnya bermasalah itu, akhirnya berhasil sampai di pelabuhan New York. Saat kembali Ke California, ia menyadari bahwa gaya hidup mabuk-mabukan dan pergaulan bebas yang ia jalani di Malibu tak bisa memenuhi kebutuhan batinnya. Ternyata perjalanannya ke Maroko telah membuka matanya terhadap Islam.

Memang apa yang membuat matanya terbuka terhadap Islam? Ini nih yang akan kita ceritakan di Menemukan Islam Melalui Keindahan part II. So, let's keep in touch with rohis-sman1jakarta.blogspot.com !

sumber: koran Republika
foto: lemkaonline.blogspot.com, www.nlm.nih.gov, www.panoramio.com.

0 komentar:

Posting Komentar


Suported By :