”athohurun minal iman” yang artinya Bersuci
adalah sebagian dari keimanan. Subhanallah itulah Islam yang sangat
memperhatikan segala aspek kehidupan, termasuk dalam bersuci untuk menjaga
kebersihan rohani dan jasmani. Salah satu bentuknya yaitu memerintahkan umatnya
untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut. Menjaga kebersihan gigi dan
mulut sangat penting dilakukan karena menyangkut kualitas hidup seseorang.
Bahkan, Rasulullah SAW dalam sebuah hadits sangat menekankan agar seorang
Muslim membersihkan giginya setiap akan shalat.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seandainya tidak akan
memberatkan umatku, maka aku akan perintahkan kepada mereka untuk membersihkan
gigi pada setiap akan shalat.” (HR Bukhari dan Muslim).
Sejak zaman dahulu kala, manusia sudah memiliki kesadaran untuk
membersihkan gigi dan mulut dari sisa kotoran. Konon, pasta gigi sendiri telah
hadir di muka bumi sejak 5000 tahun lalu melalui peradaban Mesir Kuno. Kala
itu, masyarakat Mesir Kuno sangat peduli dengan kecantikan. Sehingga, sudah
membuat pasta gigi untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Seiring berkembangnya zaman, pasta gigi sudah sangat modern.
Kini, pasta gigi hadir dengan bermacam-macam fungsi dan rasa. Ada pasta gigi
untuk memutihkan gigi, menghilangkan karang gigi, gigi sensitif, mencegah bau
mulut, dan terdapat pula pasta gigi yang dikhususkan bagi perokok. Selain itu,
pasta gigi pun memiliki beragam rasa dan aroma. Dan tidak tertinggal juga pasangan
setianya ”sikat gigi” muncul dengan berbagai desain dari yang berbulu lembut,
bentuk yang nyaman dipegang, dilengkapi dengan penggosok lidah dan sebagainya
yang berusaha menampilkan keunggulan produknya. Akan tetapi, yang terpenting
adalah amankah semua produk tersebut jika dilihat dari syariat (halal dan
haramnya) produk??? Mari kita tengok bersama.
Pasta Gigi
Menurut Direktur Eksekutif LPPOM MUI, Lukmanul Hakim,
mengatakan, terdapat sejumlah titik kritis keharaman dalam pasta gigi. “Titik
kritis keharaman dalam pasta gigi itu terkandung dalam bahan-bahannya”. Salah
satu contohnya kalsium menurut Luqman ”Yang menjadi pertanyaan adalah kalsium
yang digunakan berasal dari tulang binatang apa, apakah babi atau binatang yang
lain. Padahal produk pasta gigi tak akan mencantumkan asal tulangnya.” Selain
itu flavor yang bisa berasal dari alkohol, bisa juga dari zat sejenis binatang
berang-berang.
Selain itu, kita juga bisa melihat efek kandungan bahannya
terhadap kesehtan. Jika selama ini kita kita seringkali melihat iklan bahwa
flouride bagus untuk mempertahankan gigi kita, benarkah demikian? Sejak tahun
1960-an, penggunaan fluoride pada pasta gigi menjadi perdebatan panjang di
kalangan ilmuwan. Sebagian dari mereka yakin bahwa fluoride dapat membantu
menjaga kesehatan gigi. Dan yang menentangnya berargumen bahwa penggunaan
fluoride dapat menimbulkan berbagai efek samping yang berbahaya. Pada dasarnya,
pasta gigi mengandung berbagai jenis fluoride. Fluoride yang banyak digunakan
adalah jenis sodium monofluoro fosfat (MFP) dan sodium fluoride (NaF).
- Menurut
Iman Firmansyah, Tim Peneliti Lembaga Konsumen Jakarta Public Interest
Research and Advocacy Center (LKJ PIRAC), di Indonesia, kandungan fluoride
pada pasta gigi anak ternyata cukup besar, yaitu antara 800-1500 ppm.
Padahal di beberapa negara, batas maksimal kandungan fluoride mulai
dikurangi. Contohnya, di negara Eropa, Australia, dan New Zealand kandungan
fluoride berkisar 250-500 ppm.
- Menurut
Pendapat seorang ahli gigi India dari Maulana Azad Medical College (MAMC),
Dr. Pankaj Goel, mengatakan pasta gigi yang mengandung fluoride tidak
cocok digunakan untuk anak-anak dibawah umur 4 tahun. Menurutnya jika
pasta gigi ber-fluoride sering tertelan dalam jumlah yang signifikan oleh
anak-anak dapat mengakibatkan fluorosis pada anak, dan memberikan akibat
tidak baik pada tulang dan gigi anak. Anak-anak dapat mengalami kerapuhan
tulang dan terhambat pertumbuhannya. Bahkan menurut Dr Mahesh Verma,
kepala pusat penelitian gigi MAMC, literatur medis melarang pemberian
pasta gigi ber-fluoride kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun.
Untuk gejala overdosis fluoride biasanya dapat berupa banyak
mengeluarkan air ludah, indera perasa yang tidak normal, badan yang gemetaran,
dan cepat lelah. Sedangkan pernafasan orang yang terkena overdosis fluoride
umumnya berat.
Sikat Gigi
Di pasaran dunia dan Malaysia khususnya (termasuk Indonesia)
terjadi lonjakan barangan keperluan yang dibuat dari sumber yang haram dan
beracun. Berdasarkan pada Panduan Halal Haram yang di keluarkan oleh Consumer
Association of Penang (2006). Bulu babi untuk konsumsi langsung memang jarang
terjadi. Namun bahan ini banyak digunakan pada berbagai kebutuhan modern, salah
satunya adalah sikat gigi, kuas. Di Indonesia, sikat gigi dan bulu memang
sangat jarang digunakan. Namun di Negara-negara Eropa hal ini banyak ditemukan
sebagai sikat gigi mewah dengan harga sangat mahal. Dipercaya bahwa bulu babi merupakan
bahan sikat gigi terbaik karena sangat lembut dan tidak merusak gusi.
Untuk itu perlu kehatian-hatian, kita harus mengetahui ciri-ciri
kuas yang terbuat dari bulu babi dimana bulu sikat lembut, halus, dan jika
dibakar menghasilkan bau sangat menyengat seperti tanduk terbakar. Hal ini
disebabkan karena protein dalam rambut yang terbakar .sementara kalau kuas yang
berasal dari plastik kalau dibakar akan meleleh.
Penggunaan:
- Bulu
putih/hitam babi banyak dipakai sebagai bahan BULU pada kuas, baik kuas
roti, kuas cat tembok, kosmetik, dll
- Pada
gagang kuas berbulu babi biasanya tertulis: Bristle, Pure Bristle, 100%
China Bristle, dll.
- Pada
Webster’s Dictionary, salah satu makna Bristle adalah Pig Hair (Bulu
Babi).
Semoga kita lebih
berhati-hati dalam memilih produk, terutama segala sesuatu yang masuk dalam
tubuh kita dan yang kita gunakan untuk bersuci. Pilih yang halal dan thoyyib
baik pasta gigi maupun sikat gigi tentunya.
sumber : www.yarobbi.com
0 komentar:
Posting Komentar